D. EVOLUSI ALAM SAMAWI
Dengan mengingat ide modern tentang penciptaan kosmos, kita
telah menunjukkan evolusi yang terjadi, semenjak dan
kelompok asap pertama (nebula) sampai kepada terbentuknya
galaksi dan bintang-bintang, dan untuk sistem matahari,
sampai timbulnya planet-planet, yaitu dari semenjak matahari
pada tingkatan perkembangannya sekarang. Hasil-hasil
penyelidikan ilmiah memungkinkan kita untuk berfikir bahwa
dalam sistem matahari dan dalam kosmos pada umumnya, evolusi
itu masih berlangsung terus
Jika kita mengetahui semua itu, kita tentu akan mendekatkan
diri kepada keterangan-keterangan yang terdapat dalam Qur-an
yang dalam rangka menyebutkan manifestasi kekuasaan Tuhan.
Berkali-kali Qur-an menyebutkan Tuhan telah menundukkan
matahari dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yang
ditentukan .
Kita dapatkan kata-kata tersebut dalam surat 13 ayat 2,
surat 31 ayat 29, surat 35 ayat 13, surat 39 ayat 15.
Tetapi, ide tentang waktu yang ditentukan dihubungkan dengan
ide, tentang tempat yang dituju dalam surat 36 ayat 38.
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya,
demikianlah ketetapan yang maha Perkasa lagi maha
mengetahui."
Tempat peredaran yang ditentukan, adalah terjemahan dari
kata bahasa Arab mustaqarr. Tak ada sangsi lagi bahwa
mustaqarr mengandung arti tempat tertentu.
Bagaimanakah menghadapkan keterangan-keterangan Qur-an
tersebut dengan hasil-hasil penyelidikan Sains modern?
Qur-an memberikan kepada matahari keadaan yang berkembang
(evolutif) dan tempat tujuan. Kepada bulan, Qur-an juga
memberikan keadaan yang sama. Untuk memahami
keterangan-keterangan Qur-an, kita harus menengok kepada
pendapat Sains modern yang mengenai evolusi bintang pada
umumnya dan evolusi matahari secara khusus, serta yang
mengenai formasi samawiyah yang mengikuti gerak matahari
dalam angkasa, dengan mengingat bahwa bulan termasuk dalam
formasi tersebut.
Matahari adalah suatu bintang yang umurnya diperkirakan oleh
ahli astronomi 4.5 milliar tahun. Sebagai halnya dengan
bintang-bintang yang lain matahari mengalami perkembangan.
Pada waktu ini pada tahap permulaan, matahari kita kenal
sebagai bintang yang merubah hidrogen menjadi atom helium.
Keadaan sekarang ini akan berlangsung selama 5.5 milliar
tahun menurut perhitungan para ahli yang memprakirakan bagi
tiap bintang seperti matahari satu tahap yang lamanya 10
milliar tahun. Setelah tahap pertama, seperti yang telah
diamati para ahli-ahli tentang bintang-bintang yang serupa,
akan menyusul tahap kedua yang cirinya adalah selesainya
perubahan hidrogen menjadi helium. Akibat dari hal tersebut,
ialah bahwa lapisan matahari yang di luar akan terbakar,
sedang lapisan dalam akan menjadi dingin. Pada tahap akhir,
cahaya matahari akan sangat berkurang dan kepadatannya akan
bertambah. Hal ini dapat dilihat dalam bintang-bintang dari
tipe yang dinamakan: cebol-cebol putih (white dwarfs).
Dari hal-hal tersebut di atas, yang perlu kita perhatikan
bukannya tahun-tahun yang hanya digunakan disini untuk
memberikan perkiraan, faktor waktu, akan tetapi adalah idea
tentang evolusi atau perkembangan. Hasil pengetahuan modern
dapat meramalkan bahwa dalam beberapa milliar tahun, kondisi
sistem matahari tidak lagi seperti sekarang, sebagaimana
dengan bintang-bintang lain yang sudah diamati
tahap-tahapnya sampai tahap terakhir, kita dapat melihat
selesainya matahari.
Ayat yang kedua (surat 36, ayat 38) menyebutkan matahari
mengarah ke tempatnya yang khusus.
Tempat khusus itu telah dibenarkan oleh astronomi modern dan
dinamakan Apex matahari; sesungguhnya sistem matahari
berkembang dalam angkasa menuju kepada titik dalam
konstelasi Hercule, di dekat bintang Zega yang hubungannya
sudah diketahui benar; gerak sistem matahari mempunyai
kecepatan 19 kilometer per detik.
Perincian-perincian astronomi ini perlu disebutkan di sini
berhubung dengan dua ayat tersebut di atas, yang dapat kita
katakan sesuai sepenuhnya dengan hasil-hasil Sains modern.
EKSPANSI KOSMOS
Ekspansi kosmos adalah satu fenomena yang sangat besar yang
diungkapkan oleh Sains modern. Ini adalah satu hal yang
sudah dibuktikan; segala diskusi tentang hal ini hanya
mengenai pola bagaimana ekspansi itu teljadi.
Dengan bertitik tolak dari teori relativitas umum, ekspansi
kosmos mendapat dukungan fisik dalam pemeriksaan tentang
bayangan (spectrum) galaksi; pergeseran sistematik ke arah
bayangan merah dapat diartikan sebagai fakta bahwa galaksi
itu saling menjauhkan diri satu daripada yang lain. Dengan
begitu maka ekstensi kosmos itu akan selalu membesar, dan
pembesaran ini akan lebih penting jika orang berada lebih
jauh daripada kita. Kecepatan pergeseran yang terus menerus
daripada benda-benda samawi merupakan pecahan dari kecepatan
cahaya; tetapi lebih berharga.
Dapatkah ayat Qur-an selanjutnya (surat 51 ayat 47) yang
melukiskan perkataan Tuhan, dihadapkan dengan Sains modern
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami,
dan Kami meluaskannya."
Bukankah langit, terjemahan kata "samaa" itu tidak lain
daripada alam di luar bumi? Yang kita terjemahkan: "dan Kami
meluaskannya" adalah kata fa'il daripada kata kerja ausa'a
yang artinya membesarkan, meluaskan, melebarkan.
Beberapa penterjemah Qur-an, tidak dapat mengetahui arti
kata tersebut dan mengartikannya secara keliru, seperti yang
dilakukan oleh R. Blachere: "dan Kami penuh dengan
kebesaran." Pengarang-pengarang lain meraba arti itu akan
tetapi tak berani mengatakan dengan terang. Hamidullah dalam
terjemahan Qur-annya berbicara tentang membesarnya langit
dan angkasa, akan tetapi dengan membubuhi tanda tanya (?).
Tetapi ada beberapa orang yang mempunyai bahan-bahan ilmiah
yang sudah disahkan, memberikan arti sebagai yang kita
sebutkan di atas. Hal ini terjadi dengan tafsir Muntakhab
yang diterbitkan oleh Majlis Tinggi Urusan Islam di Cairo.
Buku tersebut menyebutkan soal membesarnya alam ini dengan
tidak ragu-ragu.
E. MENUNDUKKAN ANGKASA
Terdapat tiga ayat dalam Qur-an yang perlu sekali kita
perhatikan, yang pertama menerangkan secara tegas hal yang
dapat dilakukan manusia untuk menundukkan angkasa. Dalam dua
ayat lainnya Tuhan menyebutkan bahwa orang-orang kafir Mekah
akan sangat terperanjat jika mereka dapat naik ke langit.
Hal ini merupakan isyarat kepada suatu hipotesa yang tak
akan dikerjakan oleh mereka.
Ayat pertama adalah ayat 33 daripada surat 55:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Hai jin dan manusia jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, dan kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan (sedang kamu tidak punya
kekuatan)."
Terjemahan tersebut memerlukan beberapa penjelasan:
a. Kata bahasa Perancis (si) (jika) menunjukkan kondisi yang
ada hubungannya dengan kenyataan atau dengan hipotesa yang
dapat dijelmakan atau hipotesa yang tak dapat dijelmakan.
Bahasa Arab lebih mampu menunjukkan perbedaan kondisi
tersebut. Ada kata (huruf) yang menunjukkan kejadian yaitu
(idza), ada lagi huruf yang menunjukkan hipotesa yang
mungkin yaitu (in), ada pula huruf yang menunjukkan hipotesa
yang tak mungkin dengan huruf (law). Jadi Qur-an menyebutkan
kemungkinan material realisasi yang kongkrit. Keterangan
lingustik ini menghilangkan secara tegas kemungkinan
interpretasi mistik yang beberapa pengarang lebih condong
untuk memberikannya, tetapi hal itu terang salah.
b. Tuhan mengarahkan pembicaraannya kepada roh (jin) dan
kepada manusia, dan tidak kepada hal-hal yang khayali.
c. Menembus sampai ke bahagian sebaliknya, adalah terjemahan
kata kerja (nafadza) yang diikuti dengan huruf (min).
Menurut kamus Kasimirski berarti memasuki, melalui dan
keluar dari segi lain daripada suatu benda (seperti panah
yang menembus). Hal tersebut berarti memasuki dalam dan
keluar dari pinggiran lain dari daerah-daerah tertentu.
d. Kekuasaan (sulthan) yang akan dimiliki manusia untuk
melaksanakan proyek ini merupakan kekuasaan yang datang
dari Tuhan.16
Tidak syak lagi bahwa ayat tersebut menunjukkan kemungkinan
bahwa dikemudian hari manusia akan dapat melakukan apa yang
biasanya sekarang kita namakan secara tidak benar
"menundukkan angkasa." Kita perlu memperhatikan juga bahwa
teks Qur-an tidak hanya menyebutkan penetrasi di
daerah-daerah samawi, akan tetapi juga penetrasi di bumi,
artinya masuk dalam-dalam ke bumi.
Dua ayat lainnya diambil dari surat 15, yakni ayat 14 dan
15. Tuhan membicarakan tentang orang-orang kafir di Mekah,
seperti konteks paragraf surat tersebut menerangkan:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan jika seandainya Kami membukakan kepada
mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu
mereka terus menerus naik keatasnya. Tentulah
mereka berkata: Sesungguhnya pandangan kamilah
yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang
yang kena sihir."
Ini adalah suatu keheranan terhadap suatu kejadian yang tak
tersangka, berbeda dengan apa yang dapat dikhayalkan oleh
manusia.
Kata-kata yang bersyarat di sini memakai huruf (law) yang
menunjukkan bahwa hipotesa yang disebutkan tidak akan
dilaksanakan bagi mereka yang memperhatikan paragraf ini.
Dalam hal-hal menundukkan "angkasa" kita berhadapan dengan
dua teks paragraf Qur-an; yang satu menunjukkan suatu
kejadian yang akan terjadi pada suatu waktu karena kekuasaan
yang akan diberikan oleh Tuhan kepada otak dan ketrampilan
manusia. Yang lain menunjukkan suatu kejadian yang tidak
akan dialami oleh orang-orang kafir di Mekah; inilah
sebabnya maka kejadian itu dilukiskan sebagai hal yang tak
akan terjadi. Tetapi kejadian itu akan dialami oleh
orang-orang lain, seperti yang digambarkan oleh ayat
pertama. Ayat ini menggarnbarkan reaksi manusia terhadap
suatu kejadian yang tak mereka harapkan tetapi yang akan
diberikan kepada astronout-astronout. Reaksi itu adalah
pandangan yang penuh dengan kekhawatiran serta perasaan
seakan-akan diri mereka kena sihir.
Mulai tahun 1961 para astronout telah mengalami petualangan
ini. Tahun 1961 adalah tahun dimana untuk pertama kali
manusia dapat terbang mengelilingi bumi. Menurut laporan
para astronout tersebut, jika seseorang berada diluar
atmosfir bumi, langit tidak lagi nampak biru seperti yang
dilihat oleh penduduk bumi, dan yang merupakan hasil
fenomena cahaya matahari yang disedot oleh lapisan-lapisan
atmosfir. Manusia yang berada diangkasa di luar atmosfir
bumi melihat langit itu hitam dan me lihat bumi sebagai
terselubung oleh lapisan warna kebiru-biruan yang disebabkan
oleh sedotan atmosfir bumi terhadap cahaya matahari. Bulan
yang tidak punya atmosfir nampak dengan warnanya sendiri di
atas dasar langit yang hitam. Ini adalah pandangan yang
sangat baru bagi manusia, pandangan angkasa yang
gambar-gambarnya sudah secara umum diketahui manusia
sekarang.
Di situ, jika kita menghadapkan teks Qur-an dengan Sains
modern kita akan terpesona dengan ketepatan yang tak mungkin
kita duga akan dibawa oleh fikiran seorang manusia yang
hidup 14 abad yang lalu.
BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern
Dr. Maurice Bucaille
Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta
3 komentar:
air jordan femme
louis vuitton bags
lebron james basketball shoes
true religion jeans
giuseppe zanotti outlet
coach factory outlet
ray bans
coach outlet
coach factory outlet
michael kors outlet
nfl jerseys
basketball shoes
louis vuitton outlet online
louis vuitton
michael kors
ugg outlet
louis vuitton outlet stores
asics running shoes
air jordan shoes
nike roshe run mens
kate spade handbags
true religion jeans
louis vuitton outlet
michael kors bags
christian louboutin outlet
uggs outlet
louis vuitton outlet
cheap oakley sunglasses
true religion
canada goose sale
mont blanc mountain
ray ban sunglasses outlet
michael kors outlet
michael kors outlet
coach factory outlet
michael kors outlet online sale
2016307chenzhen
ultra boost
coach outlet
fila shoes
lacoste online shop
balenciaga
yeezy 500
lebron 16 shoes
yeezy boost 350
adidas outlet
golden goose
20181212xixi888
kd 11
cheap jordan shoes
birkin bag
adidas eqt
huaraches
adidas yeezy boost
lacoste polo
jordan 1 off white
hermes outlet online
pandora bracelet
Posting Komentar