Baca dahulu tulisan sebelumnya disini
http://kajian-agama.blogspot.com/2009/04/tafsir-kitab-daniel-pasal-2-ayat-30-35.html
Selanjutnya akan kita teruskan telaahan saya terhadap Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35, yang merupakan ayat terakhir dalam “ inti mimpi “ raja Nebukadnezar.
Namun demikian, bukan berarti telaahan saya terhadap Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30-35 lantas hanya akan berakhir sampai di sini, karena saya insya Allah akan tetap memberikan ulasan-ulasan atau kupasan-kupasan tambahan yang “ setidak-nya “ diharapkan dapat “ melengkapi “ telaahan saya tersebut, sampai dengan ulasan-ulasan atau kupasan-kupasan tambahan tersebut “ dirasa “ sudah cukup.
Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35
“ Maka dengan sekaligus diremukkannya juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi “.
Kalimat : “Maka dengan sekaligus diremukkannya juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, ... “ (terjemahan LAI) / “ Then was the iron, the clay, the brass, the silver and the gold, broken to pieces together, ... “ (American KJV) / “ ‘edayin – parzel – chacaph – nchash – kcaph – dhab – dqaq (duwq) – chad, .. “ (Bhs. Aramaic) baca : ed-ah’-yin – par-zel’ – khas-af’ – nekh-awsh’ – kes-af’ – deh-hab’ – dek-kak’ (dook) – khad, ...
Rangkaian kata : “ Maka dengan sekaligus diremukkannya juga ... “
Rangkaian kata tersebut di atas, memiliki makna bahwa langkah “ koreksi “ ajaran Islam yang dinyatakan dalam Al Qur’an secara “ terus terang “ dan “ sangat terbuka “ terhadap kekeliruan Doktrin Trinitas agama Nasrani itu, akhirnya akan mengakibatkan “ keruntuhan “ sosok agama Nasrani secara keseluruhan.
Teman-teman Netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Sebagaimana yang telah saya kemukakan pada postingan terdahulu, bahwa “ koreksi “ yang dilakukan terhadap “ Doktrin Trinitas “ agama Nasrani itu, memberikan “ inspirasi “ dan “ dorongan “ kepada sekalian ummat manusia untuk segera bergegas “ menyelami “ dan “ meng-kritis-i “ dogma ketuhanan agama Nasrani tersebut. Dan hal itu akan mengakibatkan terjadinya “ benturan-benturan keras “, antara “ iman “ yang dilandasi oleh “ hati nurani yang jernih “ dan dilatarbelakangi oleh “ akal sehat yang benar “ ... dengan Doktrin Trinitas yang penuh dengan “ kekeliruan “, “ khayalan “ dan “ ke-sesat-an “.
Dan “ benturan-benturan keras “ yang terjadi itu, akhirnya akan mengakibatkan “ Doktrin Trinitas “ mengalami “ kehancuran “, baik dari sisi “ integritas “ mau pun dari sisi “ substansi “ -nya, yang akhirnya insya Allah, dengan seiring berjalannya waktu, agama Nasrani akan “ ditinggalkan “ oleh ummat-nya sendiri, karena sangat bertentangan dengan “ ke-iman-an yang benar “ dan “ akal sehat “ manusia.
Rangkaian kata : “Maka dengan sekaligus diremukkannya juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu,... “
Rangkaian kata tersebut di atas sesungguhnya memberikan gambaran, bahwa agama Nasrani akan mengalami sebuah proses “ kehancuran “ secara “ simultan “, atau dalam istilah Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35 “ ... dengan sekaligus diremukkannya juga ... “ “ ...broken to pieces together , .. “ “ ... dqaq (duwq) – chad, ... ”, yang insya Allah akan terjadi se-iring terus berjalannya waktu dan se-iring kemajuan perkembangan peradaban ummat manusia.
Ketika kebebasan berpikir, mengeluarkan pendapat dan keleluasaan menyampaikan “ gagasan “ ummat manusia, menjadi “ sesuatu “ yang sangat “ dihargai “ dan “ biasa “ dalam peri kehidupan bermasyarakat dan beragama, maka pada “ titik “ ini-lah yang merupakan “ episentrum “ terjadinya sebuah “ bencana gempa “ bagi keberadaan Doktrin Trinitas.
Sebuah dogma ke-tuhan-an (baca : Doktrin Trinitas Agama Nasrani) yang penuh “ rekayasa, khayalan dan tidak masuk akal “ akan segera ditinggalkan oleh ummat manusia (baca : pemeluk-nya), yang sudah “ tidak sudi “ lagi terbelenggu dan terperangkap dalam “ mindset “ dan “ mindstream “ kaum ortodoks / konservatif (baca : Konsili Nicaea 325 M dan Konsili Konstantinopel 381 M) yang bebal, yang telah mengambil keputusan yang “ khayal, keliru dan sesat “ dalam menetapkan Doktrin Trinitas sebagai “ Dogma Ke-tuhan-an “ agama Nasrani (baca : " Allah Bapa adalah Tuhan, Anak Allah - Yesus Kristus adalah Tuhan dan Roh Kudus adalah Tuhan, tetapi bukan tiga Tuhan melainkan satu Tuhan ").
Dan di sinilah mulai nampak bahwa peran dan pengaruh Konsili / Dewan Gereja (PGI, KWI, Uskup/Bishop, Pastur, Pendeta dan lembaga sejenis-nya) dalam kehidupan ummat Nasrani secara perlahan mulai “ luntur “, di mana semua fatwa dan kebijakan yang putuskan oleh Konsili / Dewan Gereja tersebut sudah dianggap “ tak bernilai “ dan sudah “ tidak dihiraukan “ lagi oleh segenap ummat Nasrani. Antusiasme ummat Nasrani (baik secara individu mau pun secara kelembagaan) untuk beramal guna mendukung sistem keuangan gereja pun secara perlahan mulai “ menurun “, dan ummat Nasrani yang murtad dari “ keyakinan agama-nya “ pun semakin marak, hingga akhirnya agama Nasrani suatu saat akan mengalami “ kebangkrutan “ baik secara spiritual mau pun secara material.
Teman-teman netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Runtuhnya “ hegemoni agama Nasrani “ tersebut, insya Allah (telah, sedang dan akan) diawali dari “ internal ” agama tersebut. Proses “ murtad-nya “ pemeluk Nasrani dari agamanya itu, bukan karena sekedar iming-iming satu dus mie instan, bukan karena jeratan uang modal, bukan karena tawaran pekerjaan atau kedudukan dan bukan pula karena tergiur oleh calon suami / istri atau pacar yang kaya, cantik atau tampan...., namun “ eksodus “ –nya mereka dari agama Nasrani adalah..., karena merupakan “ buah “ dari suatu proses “ pergulatan pemikiran dan iman “ yang lama dan seru .
Jadi jangan heran, jika ternyata di belahan benua Eropa dan Amerika sana, ummat Nasrani yang murtad dari agamanya itu, kebanyakan justru dilakukan oleh “ orang-orang terpelajar “ dan “ orang-orang yang ber-punya (baca : hidup mapan) “. Di Indonesia pun, tidak sedikit “ muallaf “ yang justru berasal dari kalangan mantan pendeta/pastur, calon pendeta/pastur, calon suster, mahasiswa serta kalangan terpelajar dan mapan lainnya, yang telah “ tercerahkan “ oleh cahaya Islam.
Fenomena kepindahan keyakinan ummat Nasrani dari agamanya, tidak selalu mesti langsung menjadi “ muallaf “, karena ada pula yang berpindah keyakinan ke agama lain selain agama Islam (baca : Budha, Confusius dsb.) terlebih dahulu baru kemudian menjadi “ muallaf “.
Bahkan sebelum menjadi “ muallaf “ pun ada juga yang pindah terlebih dahulu menjadi “ atheist (baca : mulhid) “ dan ada pula yang menyatakan diri memeluk agama “ science (baca : sains) “ atau ilmu pengetahuan. Atau bahkan banyak yang murtad dari agama Nasrani, tapi kemudian meninggal terlebih dahulu sebelum mendapatkan “ pencerahan “ agama Islam.
Rangkaian kata : “ ... , dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. ... “
Dalam ilmu gramatika (baca : tata bahasa), rangkaian kata tersebut di atas termasuk dalam kategori “ kalimat hiperbola “, yang menggambarkan sesuatu dengan ungkapan / kata-kata yang “ berlebih “.
Dalam konteks ini, Kitab Daniel sesungguhnya “ ingin “ mengabarkan kepada ummat Nasrani, bahwa suatu saat tertentu agama Nasrani akan berada pada suatu “ titik nadir “ dan akan mengalami sebuah nasib yang “ sangat tak berdaya dan amat mengenaskan “, hingga akhirnya akan mengalami “ kemusnahan “ dari muka bumi ini.
Kata “ sekam “, ... sekam / chaff ‘uwr (Bhs. Aramaic) baca : oor, ... merupakan “ waste “ atau sampah, yang berupa kulit padi hasil dari proses pengirikan / perontokan / penumbukan padi. Dalam hal ini artinya bahwa telah terjadi proses pemisahan antara bulir-bulir padi (baca : beras) dengan kulitnya (baca : sekam).
Jadi, dalam “ ketidakberdayaan-nya “ tersebut, agama Nasrani akan terpecah-pecah menjadi ratusan bahkan ribuan aliran / sekte, namun semuanya sesungguhnya telah mengalami “ dis-orientasi “ atau “ kebingungan “, karena mereka telah “ kehilangan “ pedoman tentang “ dogma ke-tuhan-an “ –nya (baca : dalam konteks padi, mereka bagaikan kulit padi / sekam yang telah kehilangan inti-nya / bulir padi-nya).
Mereka sebenarnya “ ingin tetap setia “ kepada agamanya (baca : agama Nasrani), tetapi di sisi lain mereka sudah “ tidak percaya “ lagi dengan Doktrin Trinitas.
Nah, dalam kondisi seperti ini-lah, ummat Nasrani bagaikan sekam di tempat pengirikan pada musim panas (baca : bukan musim hujan/dingin), di mana sekam tersebut tidak mengendap di permukaan tanah karena basah oleh air, tetapi kondisinya sangat kering, ringan dan berserakan di permukaan tanah, sehingga begitu angin berhembus menerpa-nya, maka sekam itu pun berhamburan dan berterbangan entah ke mana hingga tidak ada bekasnya sama sekali.
Teman-teman Netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Demikian-lah gambaran proses “ remuk-nya “ Doktrin Triniitas dan proses “ ke-musnah-an “ agama Nasrani dari muka bumi ini. Di mana proses kemusnahan agama Nasrani ini, bukan karena diakibatkan oleh “ sebuah peperangan secara fisik “ yang menggunakan persenjataan dan peralatan modern, atau pun dengan serbuan dan pertarungan antar jutaan personil “ pasukan elit “ melawan pihak tertentu (baca : ummat Islam), tetapi fenomena kemusnahan agama Nasrani ini, ... adalah karena diakibatkan oleh terjadinya proses “ pembusukan keimanan “ yang dialami oleh ummat Nasrani sendiri, yang merupakan “ efek domino “ atas koreksi ajaran Islam terhadap Doktrin Trinitas yang “ diwartakan “ di dalam Al Qur’an (baca : Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah, Nabi Muhammad SAW).
Teman-teman Netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Selanjutnya, akan kita telaah rangkaian kata berikut-nya :
Rangkaian kata : “ ... Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi “.
Rangkaian kata terakhir pada Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35 tersebut di atas, jikalau kita analogi-kan ke dalam sebuah cerita drama, maka rangkaian kata tersebut sesungguhnya dapat juga dikatakan sebagai sebuah “ unhappy ending “ bagi hegemoni " sebuah patung " (baca : Agama Nasrani) dan merupakan “ happy ending “ untuk “ sebuah batu “ (baca : Agama Islam), yang tentu ... apa pun akhir cerita tersebut sangat dinanti-nantikan oleh pembaca atau penontonnya.



Rangkaian kata tersebut di atas, sesungguhnya memberikan gambaran kepada kita semua (baca : ummat manusia),
“ ... Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi “. (terjemahan LAI) / “ ... And the stone that smote the image became a great mountain, and filled the whole earth ” (American KJV) / “ ... ‘eben – mcha’ –tselem – hava’ - rab – tuwr – mla’ – kol – ‘ara’ “. (Bhs. Aramaic) baca : “ ... eh’-ben – mekh-aw’ – tseh’lem – hav-aw’ – rab – toor – mel-aw’ – kole –ar-ah’ “.
Dari rangkaian kata terakhir tersebut, akan saya pilah-kan menjadi 3 (tiga) bagian, yang masing-masing bagian tersebut akan kita “ lebih pertajam “ maknanya.
Pertama, rangkaian kata : “ ... Tetapi batu yang menimpa patung itu ... “, di mana maknanya sesungguhnya telah diuraikan secara jelas pada postingan-postingan saya yang terdahulu (baca : dipersilahkan anda untuk me-review postingan saya yang ke 16 - 24).
Kedua, rangkaian kata : “ ... menjadi gunung besar ... “, rangkaian kata tersebut... bagi saya, merupakan sebuah “ kata pilihan “ yang tepat untuk menggambarkan masa depan “ diin ul haq, diin ul islam “.
Teman-teman Netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Dalam Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35 tersebut, ternyata batu yang menimpa patung itu, tidak lantas menjadi “ tebaran butir-butir pasir “ di sebuah padang tandus (baca : padang pasir), atau pun menjadi “ milayaran bebatuan yang berserak” di padang gersang ... , namun batu tersebut ternyata menjadi “ sebuah gunung besar “ yang memenuhi seluruh bumi.
Woww...., what’s happened ?
Itulah sebuah “ kata pilihan “ yang sesungguhnya dapat memberikan gambaran yang tepat dan sesuai dengan “ sunatullah “ atau “ design of God “ (baca : Allah Swt.), sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Anbiyaa Ayat 107 (terjemahan) :
“ Dan tidak-lah Aku utus engkau (Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam “. “ wa maa arsalnaaka illaa rahmatan lil ‘aalamiin “.
Kata “ gunung “, ... gunung / mountain asal kata : tuwr (Bhs. Aramaic) baca : toor, ... merupakan sebuah benda alam atau makhluk ciptaan Allah Swt, yang melambangkan “ sebuah keperkasaan “, “ sebuah kewibawaan “, “ sebuah keindahan “ dan juga melambangkan “ sebuah kehidupan yang alami, sejuk, sehat, bersih, damai, tentram, teratur, sejahtera, aman dan sebagainya “.
Sosok gunung, sesungguhnya disamping ia menampakkan “ sebuah performa “ yang tinggi dan besar, di mana dalamnya mencerminkan sebuah konstruksi benda alam yang “ kokoh “, kuat “ dan “ penuh ancaman hukuman “ bagi siapa pun yang “ merusak-nya “, maka sosok gunung pun sesungguhnya menyajikan “ sebuah panorama “ yang “ penuh dengan ke-hijau-an dan ke-damai-an “.
Karena di dalam gunung itulah, segala jenis “ flora “ (baca : tumbuh-tumbuhan), segala jenis “ fauna / margasatwa “ (baca : binatang), tanah, air, mineral, angin, hujan, sinar matahari dsb. (baca : segenap alam beserta isinya) dan ummat manusia dapat tumbuh dan berkembang bersama dan saling meleburkan diri dalam sebuah “ mutual assistance “ dan “ symbiosis mutualism “ dalam kerangka “ to be in harmony with the universe “ dan “ blessing to all “ (baca : rahmatan lil ‘aalamiin).
Dan insya Allah, ketika “ rule of law “ (baca : Risalah Islam) telah merasuk kedalam diri setiap manusia, dan ketika “ diin ul haq, diin ul islam “ telah di diterima sebagai “ way of life “ dan ditegakkan (law inforcement) oleh segenap ummat manusia, maka “ keselamatan dan kesejahteraan “ seluruh alam semesta akan segera “ terwujud “ di seluruh penjuru dunia ini (baca : bahkan sampai di akherat nanti).
Amiin amiin yaa Robbal ‘aalamiin...
Ketiga, rangkaian kata : “ ... yang memenuhi seluruh bumi “, rangkaian kata tersebut... bagi saya, sesungguhnya juga merupakan sebuah “ kata pilihan “ yang tepat untuk menggambarkan “ realitas penyebaran diin ul haq, diin ul islam “ di seluruh penjuru dunia, yang merasuk ke dalam relung hati (baca : sanubari) setiap manusia “ tanpa ada paksaan ”.
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Baqoroh : Ayat 256 (terjemahan), sebagai berikut
Sebagaimana Firman Allah dalam (terjemahan) :
Surat Al Baqoroh Ayat 256 :
“ Tidak ada paksaan dalam agama (Islam), sesungguhnya telah jelas antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada thoghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat dan tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui “.
Selanjutnya, baiklah kita simak kembali rangkaian kata terakhir pada Kitab Daniel pasal 2 : Ayat 35 berikut ini :
“ ... Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi “. (terjemahan LAI) / “ ... And the stone that smote the image became a great mountain, and filled the whole earth ” (American KJV) / “ ... ‘eben – mcha’ –tselem – hava’ - rab – tuwr – mla’ – kol – ‘ara’ “. (Bhs. Aramaic) baca : “ ... eh’-ben – mekh-aw’ – tseh’lem – hav-aw’ – rab – toor – mel-aw’ – kole –ar-ah’ “.
Penggunaan kata “ mla’ “ (Bhs. Aramaic) filled / memenuhi (baca : mengisi) seluruh bumi, dalam rangkaian kata terakhir Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35 tersebut di atas, sesungguhnya sama halnya seperti " kebanyakan kata " yang termuat di dalam Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 31-35, ... maka kata “mla’ “ “ filled “ ini, sesungguhnya merupakan kata yang unik, detail, deskriptif dan efektif untuk menggambarkan “ suatu keadaan “ yang ingin disampaikan atau yang ingin dijelaskan (baca : dimaksudkan) dalam ayat tersebut.
Berbeda dengan kata " mcha’ “ “ smote / menimpa “ yang cenderung memiliki implikasi yang bersifat “ negatif “ (baca : menghancurkan broken to pieces together), ... maka kata “ mla’ “ “ filled / memenuhi “ tersebut, justru cenderung memiliki impilkasi yang bersifat “ positif “ be full.
Jadi, ketika “ sebuah batu “ (baca : risalah Islam) yang atas kehendak Tuhan (baca : Allah Swt.) “ datang “ ke dunia ini dalam rangka untuk “ mengoreksi “ sebuah dogma ketuhanan yang telah keliru dan sesat (baca : Doktrin Trinitas), ... maka “ sosok sebuah batu “ tersebut sesungguhnya memang telah dirancang (baca : oleh Allah Swt.) sebagai sebuah “ rule of law “ yang memiliki sifat “ meremukkan “ (baca : menghancurkan).
Namun, ketika “ sebuah batu “ (baca : risalah Islam) itu akhirnya kemudian menjadi “ tuwr “ “ sebuah gunung / a mountain “ dan bersentuhan dengan alam semesta (baca : bumi), ... maka sifat yang “ meremukkan “ tersebut berubah menjadi sifat yang “ positif “, yaitu “ mla’ “ filled / memenuhi (baca : mengisi).
Artinya, penggunaan kata “ mla’ “ filled, pada rangkaian kata terakhir pada Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 35 tersebut, ... sesungguhnya ingin menjelaskan kepada kita, bahwa “ tersebar-nya “ (baca : diterima-nya) agama Islam di seluruh penjuru dunia ini kelak, sesungguhnya tersebar “ tidak dengan “ jalan yang bersifat distruktif dan eksploitatif (baca : tidak dengan pedang), tetapi justru diterima dengan “ sepenuh hati “ oleh segenap ummat manusia dalam rangka untuk memenuhi / mengisi (baca : be full) “ sesuatu “ (baca : Aqidah) yang “ kosong / hampa “ (baca : empty), seiring dengan telah diremukkannya Doktrin Trinitas dan telah musnahnya ajaran Nasrani dari dunia ini.
Teman-teman netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Demikianlah akhir telaahan saya terhadap Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30-35. Sebuah telaahan yang menyajikan tafsiran dengan “ perspektif yang baru dan sangat berbeda “, jika dibandingkan dengan tafsiran-tafsiran yang selama ini telah ada dan berkembang di kalangan ummat Nasrani sendiri.
Dan saya pun sangat bisa memahami, bahwa “ akan sangat sulit “ bagi teman-teman netters Kristen/Katholik untuk dapat menerima dan apalagi untuk sudi memahami telaahan saya ini, karena telaahan saya ini mungkin cenderung dianggap sebagai sebuah telaahan yang “ KURANG AJAR “, sehingga ummat Nasrani pun “ mungkin “ cenderung berpikir dan berkata “ Emang gue pikirin...!! “ (ha ha ha..., maaf saya tertawa).
Namun demikian, semoga saja telaahan saya ini, dapat memberikan sebuah “ pencerahan “ kepada teman-teman netters Kristen/Katholik, atau setidaknya dapat ikut menambah “ perbendaharaan pustaka / referensi ” dalam rangka upaya “ mempelajari dan memahami “ ajaran agamanya (baca : Agama Nasrani).
Sebelum saya menutup telaahan Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30-35 dalam thread ini, berikut ini saya akan kutipkan beberapa ayat di dalam Al Qur’an (terjemahan), yang insya Allah, tentunya ayat-ayat tersebut sesungguhnya dapat kita jadikan sebagai bahan “ perenungan “ dalam rangka untuk “ menemukan “ sebuah diin ul haq, sebuah agama yang benar di sisi Allah Swt. (baca : Diin ul Islam). Amiin... amiin yaa Robbal ‘alaamiin.
Surat An Nisaa’ Ayat 171 (terjemahan) :
“ Wahai Ahli Kitab (orang-orang Nasrani), janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh Al Masih Isa putera Mariyam itu adalah utusan Allah dan (diciptakan dengan) kalimat-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Mariyam dan (dengan tiupan ruh) dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan janganlah kalian mengatakan : “ Tiga (Trinitas) “, berhentilah (dari ucapan itu). (Berhenti) lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung “.
Surat Ali ‘Imran Ayat 47 (terjemahan) :
Mariyam berkata, “ Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan memiliki anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku ? “. Dia (Malaikat Jibril) berkata , “ Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya , “ Jadilah ! “ Maka jadilah sesuatu itu.
Surat Al Maa’ idah Ayat 3 (terjemahan) :
“ ... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama-mu untuk-mu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi-mu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agama-mu ... ”
Surat Al Baqoroh Ayat 132 (terjemahan) :
Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu, kepada anak-anaknya, demikian juga Ya’qub : “ Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini (Islam) untuk kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim “.
Surat Ali ‘Imran Ayat 85 (terjemahan) :
“ Dan barangsiapa memeluk agama selain agama Islam, maka dia tidak akan diterima, dan di akherat dia termasuk orang-orang yang menyesal “.
Surat An Nashr Ayat 1-3 (terjemahan) :
“ Apabila telah datang Pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk Agama Allah (Islam) dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguh-Nya Dia adalah Maha Penerima Taubat “.
Surat Ali ‘Imran Ayat 8 (terjemahan) :
Mereka berdoa, “ Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan, setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi “.
Surat Ali ‘Imran Ayat 20 (terjemahan) :
Kemudian jika mereka membantah engkau (Muhammad) katakanlah , “ Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku “. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Alkitab (Yahudi dan Nasrani) dan kepada orang-orang yang ummi (yang belum pernah diberi / tidak tahu Alkitab), “ Sudahkah kalian masuk Islam ? “. Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
Teman-teman netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Sebagaimana seperti yang telah saya singgung dalam postingan-postingan pada awal diluncurkannya topik ini, sesungguhnya di dalam melakukan telaahan / penafsiran terhadap Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30-35, antara telaahan saya dengan tafsiran ahli tafsir alkitab dari kalangan ummat Nasrani sendiri terdapat “ satu perbedaan “ yang bersifat sangat “ prinsipil “, yaitu berbeda dalam hal menentukan “ obyek “ yang ditelaah atau ditafsirkan.
Di mana, saya menjadikan “ Nebuchadnezzar’s dream of image “ (baca : inti mimpi Raja Nebukadnezar tentang patung) sebagai obyek telaahan, sedangkan para ahli tafsir alkitab dari kalangan ummat Nasrani menjadikan “ Daniel’s interpretation of dream “ (baca : tafsir Nabi Daniel terhadap mimpi Raja Nebukadnezar tentang patung) sebagai obyek tafsiran-nya.
Atau dengan pengertian yang lebih lugas, saya melakukan telaah terhadap apa yang menjadi “ inti mimpi “ (baca : menafsirkan inti mimpi), sedangkan para ahli tafsir alkitab dari kalangan ummat Nasrani melakukan tafsir terhadap “ tafsir mimpi “ tersebut (baca : menafsirkan tafsir).
Teman-teman netters Kristen/Katholik dan Muslim yang baik,
Baik-lah, untuk mempermudah dalam “ menemukan “ sebuah pencerahan, berikut akan kembali saya kutipkan Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30, di mana ayat ini sesungguhnya merupakan “ entry point “ atau “ starting point “ dalam melakukan telaah atau melakukan penafsiran terhadap Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 31-35, baik bagi saya mau pun bagi ahli tafsir alkitab dari kalangan ummat Nasrani sendiri.
Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30
“ Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, melainkan supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku “. (Lembaga Alkitab Indonesia / LAI)
“ ‘Ana’ – den – raz – la’ – glah – chokmah – ‘iythay – min – kol – chay – lawhen – dibrah – ‘al – yda’ –pshar – melek – yda’ – ra’yown – lbab “ baca : an-aw’ – dane – rawz – law – ghel-aw’ – khok-maw’ – ee-thah’ee –min – kole –khah’-ee –law-hane’ – dib-raw’ – al – yed-ah’ – rah-yone’ – leb-ab’. (Bhs. Aramaic)
“ But as for me, this mystery has not been revealed to me for any wisdom residing in me more than in any other living man, but for me the purpose of making the interpretation known to the king, and that you may understand the thouhgts of your mind “. (New American Standard Bible)
“ But as for me, this secret is not revealed to me for any wisdom that I have more than any living man, but for their sakes that shall make known the interpretation to the king, and that thou mightest know the thouhgts of thy heart “. (King James Bible)
“ But as for me, this secret is not revealed to me for any wisdom that I have more than any living man, but for their sakes that shall make known the interpretation to the king, and that you might know the thouhgts of your heart “. (American King James Version)
“ But as for me, this secret is not revealed to me for any wisdom that I have more than any living, but to the intent that the interpretation may made known to the king, and that thou mayest know the thouhgts of thy heart “. (English Revised Version)
“ But as for me, this secret is not revealed to me for any wisdom that I have more than any living, but to the intent that the interpretation may be made known to the king, and that you may know the thouhgts of your heart “. (World English Bible)
Berikut akan saya sajikan telaahan saya yang lebih mendalam terhadap “ rangkaian kata terakhir “ dalam Kitab Daniel Pasal 2 : Ayat 30 tersebut, yang menurut saya “ sangat penting dan perlu “ kita pahami bersama-sama terlebih dahulu.
Rangkaian kata tersebut adalah :
“ ... , dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku “. (Lembaga Alkitab Indonesia / LAI)
“ ... – yda’ – ra’yown – lbab “. (Bhs. Aramaic)
“ ... , and that you may understand the thouhgts of your mind “. (New American Standard Bible)
“ ... , and that thou mightest know the thouhgts of thy heart “. (King James Bible)
“ ... , and that you might know the thouhgts of your heart “. (American King James Version)
“ ... , and that thou mayest know the thouhgts of thy heart “. (English Revised Version)
“ ... , and that you may know the thouhgts of your heart “. (World English Bible)
bersambung
10 komentar:
haaaahhahaha..., tafsiran seenak udel sendiri.., geli saya boss....,
sarat kepentingan banget.., hahahaha.....
Maz Jethro benar-benar cermat, cerdas dan terberkati.
Mereka yang merasa " geli " dan " menuduh " sebagai tafsiran seenak udel sendiri atau sarat kepentingan, silahkan tampilkan " tafsiran tandingan " andalan anda ... jangan cuma komentar kampungan ...
ray ban sunglasses, http://www.raybansunglassesonline.us.com/
nike trainers, http://www.niketrainers.me.uk/
gucci handbags, http://www.guccihandbags-outlet.co.uk/
herve leger, http://www.herveleger.us.com/
timberland boots, http://www.timberlandboots.name/
coach outlet online, http://www.coachoutletonline-store.us.com/
michael kors outlet, http://www.michaelkorsoutletcanada.in.net/
juicy couture outlet, http://www.juicycoutureoutlet.net/
calvin klein underwear, http://www.calvinklein.in.net/
ray ban sunglasses, http://www.raybansunglass.us.com/
prada outlet, http://www.pradaoutlet.us/
lululemon outlet, http://www.lululemonoutletstore.in.net/
tory burch shoes, http://www.toryburchshoesoutlet.com/
michael kors outlet, http://www.michaelkorsoutlet.org.uk/
replica watches, http://www.replicawatchesforsale.us.com/
pandora jewelry, http://www.pandorajewelryoutlet.us.com/
nfl jerseys wholesale, http://www.nfljerseys-wholesale.us.com/
michael kors outlet, http://www.michaelkorsoutletonlinstore.us.com/
oakley outlet, http://www.oakleyoutlet.in.net/
oakley sunglasses, http://www.oakleysunglasses-outlet.us.com/
michael kors bags, http://www.michaelkorsbags.uk/
ray ban sunglasses, http://www.ray-bansunglasses.eu.com/
oakley sunglasses, http://www.oakley.in.net/
air max 2015, http://www.airmax2015.in.net/
the north face uk, http://www.thenorthfaces.org.uk/
swarovski outlet, http://www.swarovski-outlet.co.uk/
pandora jewelry, http://www.pandora.eu.com/
chanel handbags, http://www.chanelhandbags-outlet.co.uk/
1002maoqiuyun
pandora charms
atlanta falcons jersey
nmd
lebron 13 low
adidas tubular
adidas tubular
nike mercurial vapor
nike huarache
golden goose sneakers
yeezys
michael kors factory outlet
michael kors outlet handbags
longchamp handbags
vans outlet
nike air max
timberland outlet
nike air force 1 high
true religion outlet
adidas ultra boost
hermes belt
qzz0413
nike shoes
kate spade handbags
canada goose sale
prada shoes
coach outlet online
ralph lauren outlet
nike outlet
cheap basketball shoes
cheap ray bans
chiefs jersey
qzz0522
ferragamo shoes
canada goose jackets
air jordan 4
cheap jordans
oakley sunglasses
balenciaga sneakers
ugg outlet
air jordan release dates
hawks jerseys
nfl jersey wholesale
zzzzz2018.6.30
true religion jeans
bottega veneta
salomon
coach factory outlet
nike shoes
pandora
prada handbags
pandora charms
salomon
pandora
qzz0720
mulberry outlet
mcm outlet
coach outlet
coach factory outlet
yeezy boost
cheap jordans
kate spade outlet
kobe bryant shoes
michael kors outlet
minnetonka outlet
longchamp handbags
nike shoes
yeezy boost 350
coach outlet sale
air max
nmd
jimmy choo shoes
michael kors handbags
yeezy boost
fitflops
20181212xixi888
Posting Komentar